MANAJEMEN ADMINISTRASI
Makalah
Disusun memenuhi tugas : Manajemen Perkantoran
Dosen Pengampu : Bp. Fatkhurroji
Disusun oleh;
ISMI NUR LAILIL (1403036075)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
WALISONGO SEMARANG
A.
PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan administrasi itu
dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun
tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi
tersebut pasti selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi
selalu ada pada setiap kegiatan. Pengetahuan tentang sejarah administrasi dapat
diketahui berkat pelaksanaan kegiatan administrasi yaitu tulis-menulis. Dan
sekarang adanya komputer dan sistem informasi yang lainnya membuat semakin
pesat administrasi didunia ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana
Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi,..?
B. Apa
Pengertian dan Fungsi Manajemen Administrai,..?
C. Bagaimana
Perkembangan Teori Manajemen yang Mempengaruhi Pengelolaan Administrasi,..?
D. Bagaimana
Prospek Karir di Bidang Administrasi,..?
C.
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Perkembangan Ilmu Administrasi
Administrasi telah ada sejak dahulu kala
karena administrasi timbul dengan timbulnya peradaban manusia berlangsung
ribuan tahun sebelum masehi. Di Babylonia telah ditemukan catatan-catatan yang
ditulis di atas tanah liat yang berasal dari abad ke-30 SM, demikian pula di
Mesir ditemukan berbagai catatan yang menggunakan bahan dari pohon papyrus
berabad-abad lamanya, di Cina pada abad ke-20 SM telah terdapat pencatatan
mengenai kegiatan pemerintahan dengan mempengaruhi kulit binatang (penyu) yang
diikuti dengan pemakaian logam, bambu dan kayu. Sedangkan negara lain (Persia,
Yunani, maupun Romawi) telah melaksanakan kegiatan tersebut pada abad ke-5 SM.
Adapun di Indonesia telah berlangsung kegiatan administrasi pemerintahan pada
masa kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak dll, yang dapat dilihat dari candi
yang dibuat pada masa itu.
Apabila sejarah perkembangan
administrasi itu dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap
kebudayaan, apapun tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur
administrasi tersebut pasti selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa
administrasi selalu ada pada setiap kegiatan. Pengetahuan tentang sejarah
administrasi dapat diketahui berkat pelaksanaan kegiatan administrasi yaitu
tulis-menulis. Dan sekarang adanya komputer dan sistem informasi yang lainnya
membuat semakin pesat administrasi didunia ini.
Ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu, pertama administrasi
sebagai seni yaitu perkembangannya selalu dipengaruhi oleh perkembangan
masyarakat dinamis. Demikian juga sebaliknya. Secara historical perkembangan
administrasi sebagai seni itu didasarkan kepada pengetahuan masyarakat modern
sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu pada kebudayaan tertentu pula.
Yang kedua, administrasi sebagai ilmu pengetahuan, tepatnya sebagai
ilmu pengetahuan sosial.
B.
Pengertian dan Fungsi Manajemen
Administrasi
B.1 Pengertian
Manajemen Administrasi Perkantoran
Administrasi berasal dari kata
Latin “ad” artinya “kepada” dan “ministro”berarti “melayani”.
Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi
merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur
semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan
Sebagian besar istilah administrasi
perkantoran dan manajemen perkantoran dengan pengertian yang sama, hal ini
dipertegas oleh pernyataan PBB(1969), bahwa keduanya sama walaupun istilah
administrasi lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan
negara, sedangkan manajemen lebih banyak berhubungan dengan perusahaan.
Sedangkan definisi manajemen perkantoran(Gie, 2000) menurut beberapa ahli
antara lain;
1.
WH Evans (1963); fungsi yang menyangkut
manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan
bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi.
2.
Arthur Grager (1958); fungsi tata
penyelenggaraan terhadaap komunikasi dan pelayanan dari suatu organisasi.
3.
William Leffingwell dan Edwin Robinson
(1950); cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan
perkantoran secara efisien, kapan dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
4.
George Terry (1966); perencanaan,
pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta pergerakan mereka
yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun Institute of Administrative
Management (Anonymous, 2002) pada pertengahan tahun 1990-an mendefinikasikan
manajemen perkantoran sebagai salah satu cabang ilmu manajemen yang memfokuskan
pada layanan untuk mendapatkan, mencatat, dan menganalisis informasi, baik itu
merencanakan maupun mengomunikasikannya guna mengamankan aset organisasi serta
mempromosikan layanan administrasi itu sendiri untuk mencapai tujuan
organisasi.
B.2 Fungsi Manajemen Administrasi
Menurut
Quible (2001), ada lima jenis fungsi antara lain;
1. Fungsi
Rutin, yaitu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan pemikiran minimal
mencakup pengarsipan, penggandaan, dan lain-lain. Biasanya fungsi ini
dilaksanakan oleh staf administrasi yang bertanggung jawab atas kegiatan
administrasi sehari-hari
2. Fungsi
Teknis, yaitu fungsi yang membutuhkan pendapat, keputusan dan ketrampilan
perkantoran yang memadai, seperti familieritas dengan beberapa software, fungsi
ini biasannya dilakukan oleh staf administrasi yang tergabung dalam departemen
suatu organisasi.
3. Fungsi
Analisis, yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif
disertai kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat dan menganalisis
laporan maupun membuat keputusan pembelian. Fungsi ini biasannya dilakukan oleh
seorang asisten manajer yang bertanggung jawab men-support keputusan yang akan
dibuat oleh atasannya.
4. Fungsi
Interpersonal, yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis sebagai
dasar pengambilan keputusan serta ketrampilan berhubungan dengan orang lain,
seperti mengoordinasikan tim proyek. Fungsi ini biasannya dilakukan oleh staf
administrasi sebagai jenjang karir sebelum naik manajer pada suatu organisasi.
5. Fungsi
Manajerial, yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan, pengorganisasian,
pengukuran, dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran, dan mengevaluasi
karyawan. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh staf setingkat manajer yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem dan prosedur administrasi suatu
organisasi.
C. Perkembangan
Teori Manajemen Administrasi
Memahami perkembangan teori manajemen sangat penting
untuk mendapatkan gambaran yang seutuhnya tentang proses manajemen. Menurut Odgers
(2005), ada empat tahapan dalam evolusi teori manajemen yang berkaitan dengan
dunia administrasi, yaitu;
1. Manajemen
Klasik
Pada
awal abad 18 dan 19 dunia sedang mengalami revolusi industri yang
menitikberatkan pada proses produksi dan bagaimana menciptakan organisasi
industri yang modern. Manajemen klasik mempunyai dua pandangan, yaitu;
manajemen ilmiah dan manajemen kesatuan yang utuh.
a. Manajemen
Ilmiah
Pandangan
ini didasari oleh adanya dua masalah utama yang dihadapi organisasi, yaitu
bagaimana meningkatkan rata-rata pekerja dan meningkatkan efisiensi pengelolaan
organisasi. Dengan menggunakan pemikiran yang logis dan sistematis perusahaan
akan mengembangkan solusi yang efektif terhadap kedua masalah yang dimaksud.
b. Manajemen
Kesatuan yang Utuh
Dengan
menggunakan pendekatan ini manajer administrasi dituntut untuk menitik beratkan
perhatiannya pada keseluruhan masalah administrasi yang terjadi di dalam
organisasi.
2. Manajemen
Perilaku
Meskipun
manajemen ilmiah tetap dijadikan dasar dalam pengelolaan sebuah organisasi atau
perusahaan, namun pada dekade 1920 hingga 1930-an perhatian terhadap manusia
sebagai unsur terpenting organisasi telah menjadi perhatian banyak peneliti.
Sebagian besar peneliti menyadari bahwa manusia selain membutuhkan materi
mereka juga mempunyai kebutuhan sosial, psikologis dan fisik yang lain. Ada dua
pendekatan yang termasuk dari Manajemen Perilaku, yaitu pendekatan hubungan
manusia dan pendekatan perilaku ilmiah.
a. Pendekatan
Hubungan Manusia
Faktor
manusia mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan faktor teknis. Oleh
karena itu, meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitasnya lebih penting dibandingkan meningkatkan keberadaan
faktor teknis.
b. Pendekatan
Perilaku Ilmiah
Pada
awalnya, teori perilaku hanya menjelaskan satu kebutuhan manusia, yaitu
kebutuhan akan penerimaan diri di lingkungan kerja. Namun, lambat laun hal ini
berubah menjadi daftar kebutuhan mulai dari kebutuhan fisik, keamanan, sosial,
penghargaan, emosional, hingga kebutuhan-kebutuhan manusia yang lainnya.
Berdasarkan teori ini manajer harus menyadari bahwa kebutuhan setiap pekerja
adalah berbeda dan seharusnya tidak mengasumsikan bahwa pendekatan tunggal
dapat digunakan untuk memotivasi seluruh pekerja guna menyelesaikan pekerjaan.
3. Manajemen
Ilmiah
Selama
ini kita mengenal manajemen ilmiah sebagai metode bisnis kuantitatif, yang
menggunakan dasar ilmu teknik dan matematika untuk memecahkan masalah bisnis
yang kompleks. Beberapa contoh yang dapat dikemukakan yaitu seperti; sampel
pekerjaan, teori, forecasting dan penyeleksian.
4. Manajemen
Kualitas
Total
Quality Management (TQM) diterima secara luas dan mempunyai dampak yang sangat
penting dalam manajemen administrasi perkantoran. TQM menekankan pada kinerja
tim, memberdayakan pekerja, mangakui keluasan suatu organisasi, dan menerima
kritikan dalam melayani konsumen secara lebih baik. Filosofi ini secara efektif
memperkenalkan perbaikan yang berkesinambungan. Meskipun TQM diimplementasikan
dalam berbagai pendekatan, namun ada empat elemen pokok yang menyertainya,
yaitu;
a. Fokus
pada kepuasan pelanggan
b. Pengembangan
produk atau layanan yang saat ini dihasilkan organisasi
c. Kerja
tim didasarkan pada kepercayaan dan kerja sama
d. Teknik
pengukuran statistik didesain dan digunakan untuk mengidentifikasikan masalah
yang dihadapi produksi.
D. Prospek
Karier
Seiring dengan pertumbuhan dan kebutuhan akan
informasi yang tepat serta cepat bagi organisasi masa kini dan masa depan,
dibutuhkan pengelolaan informasi secara efektif dan efisien. Hal tersebut
tentunya akan diikuti oleh kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten dalam
bidang administrasi perkantoran.
Seperti kita ketahui bersama, posisi manajer pada
bidang ini termasuk level menengah di suatu organisasi, namun membutuhkan
wawasan yang luas di bidang pemasaran, keuangan, aspek produksi maupun
administrasi itu sendiri guna menyajikan laporan atau informasi yang bermanfaat
bagi perusahaan. Bahkan akhir-akhir ini ada posisi yang membawahi divisi
administrasi perusahaan. Keadaan tersebut semakin memudahkan posisi manajer
administrasi sebagai orang yang tahu jalannya perusahaan secara keseluruhan
untuk naik ke puncak posisi di suatu perusahaan, walaupun nyatanya belum begitu
mengenal operasi perusahaan di lapangan.
No comments:
Post a Comment