Nama : Ismi Nur Lailil M.
NIM :
1403036075
Mata Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Agus Sutyono M.Ag
SEMINAR, SIMPOSIUM,
DISKUSI PANEL DAN
LOKAL KARYA
I. SEMINAR
A.
Pengertian
Seminar merupakan suatu pembahasan masalah
secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam
membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu
suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang
merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi
atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal
pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa
orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu
panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara
teoritis dan dibagi menjadi beberapa sub pokok bahasan bila masalahnya sangat
luas.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang
lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat
mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang
kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan
sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini
dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan
sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
B.
Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6. Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan
metode ini.
7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan
setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
C. Kelebihan
dan kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Membangkitkan pemikiran yang
logis.
2. Mendorong pada analisa
menyeluruh.
3. Prosedurnya dapat diterapkan
untuk berbagai jenis problema.
4. Membangkitkan tingkat konsentrasi
yang tinggi pada diri peserta.
5. Meningkatkan keterampilan dalam
mengenal problema.
b. Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang
terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok
terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota
kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada
diskusi yang lain.
II.
SIMPOSIUM
A.
Pengertian
Simposium adalah serangkaian pidato
pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan
beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang
berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi
atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus,
tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri
dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah
pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan
meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta.
Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan
penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.
B.
Penggunaan Simposium
Simposium dapat digunakan :
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari
suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang
ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam
bidang yang disoroti).
C. Kelebihan
dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informnasi
banyak dalam waktu singkat.
3.
Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan
menjadi sidang lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh
sebelumnya.
b. Kelemahan :
1. Kurang
spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat
menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat
pembicara.
8.
Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan
yang tepat.
9. Cenderung dipakai secara
berlebihan.
III. DISKUSI PANEL
A. Pengertian
Panel merupakan salah satu bentuk
diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung.
Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh
seorang moderator.
Pelaksanaan panel dimulai dari
perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum
kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah
orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga
memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan
dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis.
Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak
perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan.
Bahkan perbedaan pendapat itulah
yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir
lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan
dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi
selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya
lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi
kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
B.
Penggunaan Panel
Anda dapat menggunakan panel kalau :
1. Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.
2. Ingin
memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3. Ada panelis yang memenuhi syarat.
4. Pembicaraan terlalu luas untuk
didiskusikan dalam kelompok itu.
5.Ingin
mengajak pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan
secara verbal.
6. Ada
moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang
dibicarakan.
C. Kelebihan
dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Mudah tersesat bila moderator
tidak terampil.
2. Memungkinkan panelis berbicara
terlalu banyak.
3. Tidak memberi kesempatan peserta
untuk berbicara.
4. Cenderung menjadi serial pidato
pendek.
5. Membutuhkan persiapan yang cukup
masak.
b. Kelemahan :
1. Membangkitkan pikiran.
2. Mengemukakan pandangan yang
berbeda-beda.
3. Mendorong ke analisis lebih
lanjut.
4.
Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat
membelajarkan orang lain.
IV. LOKAL KARYA
A.
PENGERTIAN
Lokakarya
(Inggris: workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk
memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.Sebuah lokakarya adalah
pertemuan ilmiah yang kecil.
Lokakarya adalah
program pendidikan dan pelatihan yang padat dan singkat. Pemimpin lokakarya
memberi tugas kepada peserta yang harus dikerjakan pada waktu itu juga.
Kegiatan lokakarya identik dengan seminar yaitu suatu pertemuan ilmiah untuk
membahas masalah tertentu oleh para pakar dalam bidang tertentu pula
Perbedaan mendasar
antara lokakarya dengan seminar hanya menekankan pada hasil yang didapat dari
lokakarya menjadi sebuah produk yang dapat digunakan peserta lokakarya dalam
proses pembelajaran di kelas. Sedangkan seperti seminar kali ini adalah hanya
sebagai pencetus ide yang jika tepat dapat ditindak lanjuti dan jika tidak
dapat digunakan bahan pemikiran dan acuan berfikir bagi kalangan pendidik di
masa yang akan datang. Karna ada kalanya suatu pemikiran yang baik membutuhkan
momen yang tepat bagi pelaksanaannya. Hal tersebut tergantung pada permasalahan
yang ditimbulkan oleh pemikiran tersebut.
a. Merumuskan
tujuan workshop (output yang akan dicapai).
b. Merumuskan
pokok-pokok masalah yang akan dibahas secara terperinci.
c. Menentukan
prosedur pemecahan masalah.
C. Kelebihan
dan Kelemahan Lokal Karya
a. Kelebihan Lokakarya
1. Peserta mendapatkan keterangan
teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang dibahas.
2.
Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya.
3. Peserta dibina untuk bersikap dan
berfikir secara ilmiah, Terpupuknya kerja sama antar peserta, Terhubungnya
lembaga pendidikan dan masyarakat.
b. Kelemahan
Lokakarya
1.
Memerlukan persiapan yang relatif lama.
2.
Memerlukan tenaga dan biaya yang besar.
3. Melibatkan banyak orang sehingga
menyita waktu guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelasnya.
4. Menimbulkan banyak pro dan kontra
sehingga menimbulkan potensi konflik di antara pengamat pendidikan dan
pelaksana kebijaksanaan.
No comments:
Post a Comment